Mendengarkan Musik Saat Hamil

Tak dapat dipungkiri, masa-masa kehamilan adalah fase terindah dalam kehidupan seorang wanita. Tetapi masa ini bisa juga menjadi masa yang paling membuat Ibu stres. Berbagai studi menemukan bahwa sebanyak 10-20% ibu hamil pernah mengalami gejala depresi.

Musik Sebagai Obat

Kabar baiknya, para peneliti juga menemukan bahwa stres, kecemasan, dan depresi dapat dikurangi dengan musik. Sebuah studi dilakukan pada 236 responden pada trimester kedua dan ketiga. Mereka diminta mendengarkan musik selama 30 menit setiap harinya, selama dua minggu berturut-turut. Hasilnya, secara signifikan kegiatan tersebut dapat mengurangi stres, kecemasan, dan tingkat depresi.

Pilihan Musik

Wanita membutuhkan ketenangan lebih saat mengandung. Seperti dugaan Ibu, pilihan musik berperan penting untuk menciptakan ketenangan. Musik instrumental atau klasik, terutama yang dipadu dengan suara-suara alam, dapat membuat ibu hamil tidur lebih nyenyak di malam hari. Efek menenangkan dari musik itu juga berpengaruh positif terhadap Ibu dan si Kecil.

Musik Untuk Rahim

Beberapa ahli meyakini bahwa cairan ketuban pada ibu hamil mampu mengirim nada musik pada janin. Hebatnya, bayi sudah mampu mendengarkan lagu ketika masih dalam kandungan, dan dapat mengenali lagu itu ketika sudah lahir.

Musik Klasik untuk si Kecil

Telinga bayi berkembang sempurna pada usia kehamilan lima bulan. Ibu bisa memilih musik yang tepat dan meletakkan earphone di perut. Cukup nyalakan musik dengan volume sekitar 70db, atau setara dengan nada bicara normal, dan bersantailah. Walaupun “Efek Mozart” belum terbukti sepenuhnya, sebagian besar ibu hamil percaya bahwa musik klasik meningkatkan kualitas memori otak, kemampuan komunikasi, dan belajar si Kecil di kemudian hari.